Wamen Dahnil Anzar Beberkan Persiapan Pelaksanaan Haji 2026

foto/istimewa

sekilas.co – Wakil Menteri Haji dan Umrah, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengungkapkan bahwa proses persiapan penyelenggaraan ibadah haji tahun 2026 atau 1447 Hijriah tengah berlangsung. Adapun operasional haji tahun depan diperkirakan dimulai pada 18 April 2026, yang bertepatan dengan 1 Dzulqa’dah 1447 Hijriah.

“Untuk persiapan penyelenggaraan di dalam negeri, kami saat ini tengah melakukan verifikasi terhadap jemaah yang berhak melunasi Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) tahun 1447 Hijriah atau 2026 Masehi,” ujar Dahnil dalam rapat kerja bersama Komisi VIII DPR di Kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, pada Senin, 27 Oktober 2025.

Baca juga:

Proses tersebut, ujar Dahnil, dilakukan dengan cara memberikan informasi kepada para jemaah calon haji di seluruh provinsi agar segera mempersiapkan pelunasan biaya, pemeriksaan istitha’ah kesehatan, serta dokumen perjalanan haji.

Selain itu, Kementerian Haji juga sedang melakukan seleksi penyedia transportasi udara. “Kami mengundang seluruh maskapai penerbangan dari Indonesia maupun Arab Saudi untuk mengikuti proses seleksi ini,” tutur Dahnil.

Saat ini, proses persiapan haji 2026 masih berada pada tahap verifikasi dokumen administrasi dan teknis penyediaan. Dahnil berharap tahap ini segera selesai agar pihaknya bisa menegosiasikan harga setelah memperoleh pagu biaya transportasi udara.

Selain itu, Kementerian Haji juga tengah melakukan rekrutmen petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), baik untuk kloter maupun petugas yang akan bertugas di Arab Saudi.

Petugas yang lolos seleksi nantinya akan mengikuti pelatihan selama sekitar 30 hari, meliputi materi kebijakan, teknis, problem solving, bahasa Arab dan Inggris dasar, serta fikih dasar haji.
Tujuannya agar setiap petugas memiliki kemampuan teknis dan komunikasi yang baik dengan para penyedia layanan di Arab Saudi,” ujar Dahnil.

Lebih lanjut, petugas juga akan dibekali penguatan fisik dan kedisiplinan supaya mampu memberikan pelayanan optimal bagi jemaah haji Indonesia.

Di sisi lain, Kementerian Haji tengah mempersiapkan pelunasan jemaah haji khusus melalui koordinasi dengan penyelenggara ibadah haji khusus (PIHK).
Proses ini mencakup verifikasi jemaah haji khusus berhak lunas serta penyiapan PIHK yang memiliki otoritas untuk menginput data jemaah ke dalam platform Nusuk Arab Saudi,” kata Dahnil.

Adapun Kementerian Haji dan Umrah berencana membuka titik embarkasi baru di Daerah Istimewa Yogyakarta. Menurut Dahnil, langkah ini dilakukan untuk memperpendek jarak perjalanan jemaah asal Yogyakarta yang selama ini harus berangkat melalui embarkasi Solo.

Penambahan embarkasi haji di Yogyakarta merupakan bagian dari upaya perluasan akses layanan haji demi efisiensi dan kenyamanan penyelenggaraan ibadah haji,” ujar Dahnil.

Ia menambahkan, embarkasi baru ini juga menjadi wujud semangat desentralisasi pelayanan haji, sekaligus menjawab kebutuhan masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya.

Dengan adanya embarkasi ini, waktu tempuh dan beban perjalanan jemaah akan berkurang secara signifikan sehingga mereka dapat berangkat dengan lebih nyaman dan khusyuk,” tutur Dahnil.

Artikel Terkait