Sekilas.co – Kebakaran besar terjadi di gedung Terra Drone yang berlokasi di Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat. Insiden itu diduga bermula dari baterai litium yang berada di area bawah gedung. Dugaan ini muncul setelah petugas pemadam kebakaran menemukan indikasi awal terkait sumber api.
“Masih kami selidiki. Karena jenisnya baterai litium yang ada di bawah, kemungkinan besar perlu dievaluasi kembali,” ujar Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, Bayu Megantara, di Jakarta Pusat, Selasa (9/12/2025).
Bayu menjelaskan bahwa sebelum api membesar, para karyawan sudah mencoba melakukan pemadaman awal menggunakan lima unit alat pemadam api ringan (APAR). Namun upaya tersebut tidak berhasil menahan kobaran api, yang justru memicu asap semakin tebal dan menyulitkan proses evakuasi.
“Informasi yang kami dapatkan, karyawan sudah mencoba memadamkan api dengan lima APAR. Tetapi kondisi tidak terkendali dan asap semakin pekat,” kata Bayu.
Polisi Lakukan Penyelidikan
Pihak kepolisian langsung turun ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) guna memastikan penyebab utama kebakaran.
“Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polri sudah hadir dan mulai melakukan olah TKP untuk mencari faktor penyebab kebakaran,” ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro kepada wartawan di lokasi.
Berdasarkan pemeriksaan sementara dan keterangan para saksi, kebakaran diduga kuat berawal dari baterai drone. Meski demikian, Susatyo menegaskan bahwa temuan ini masih bersifat awal dan akan diperdalam melalui analisis Labfor.
“Dari keterangan awal, memang diduga berasal dari baterai drone yang terbakar. Namun penyebab utamanya masih ditelusuri tim Labfor. Kami mohon waktu agar penanganan dapat dilakukan secara cermat,” ucapnya.
22 Orang Meninggal Dunia
Kebakaran ini menyebabkan 22 orang meninggal dunia, seluruhnya merupakan karyawan Terra Drone.
“Benar, seluruh korban adalah karyawan Terra Drone,” kata Bayu Megantara.
Dari total korban meninggal, 15 adalah perempuan dan 7 laki-laki. Sementara itu, 19 orang lainnya berhasil selamat. Bayu menyebutkan bahwa korban paling banyak ditemukan di lantai 3 dan lantai 4, diduga tewas akibat sesak napas karena terperangkap asap pekat.
Gubernur DKI Jakarta Sampaikan Belasungkawa
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menyampaikan duka mendalam atas tragedi ini dan berharap kejadian serupa tidak terulang.
“Saya sungguh berduka, innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Semoga peristiwa seperti ini tidak terjadi lagi,” kata Pramono saat meninjau lokasi.
Pramono mengkritik kesiapan keselamatan gedung enam lantai itu, terutama minimnya jalur evakuasi dan sarana pemadam mandiri. Ia menilai kasus ini menjadi peringatan penting bagi pemilik gedung dan pelaku usaha untuk mematuhi standar keselamatan kebakaran.
“Untuk gedung enam lantai, harusnya ada fasilitas pemadam kebakaran yang memadai. Tetapi untuk kasus ini, tampaknya tidak disiapkan dengan benar,” tegasnya.
Terkait kemungkinan pelanggaran atau sanksi, Pramono menyerahkan penanganan sepenuhnya kepada kepolisian.
Untuk para korban, ia memastikan Pemprov DKI Jakarta akan menanggung seluruh kebutuhan, mulai dari biaya pemakaman hingga perawatan korban luka.
“Seluruh korban yang meninggal akan menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, termasuk proses pemakaman. Korban luka pun akan ditanggung sepenuhnya,” ujarnya.





