sekilas.co – Pemerintah menetapkan skema insentif harian bagi penanggung jawab satuan pendidikan atau PIC sekolah dalam pelaksanaan proyek Makan Bergizi Gratis (MBG) tahun anggaran 2025. Ketentuan ini tercantum dalam dokumen revisi ketiga Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Bantuan Pemerintah untuk program tersebut.
Berdasarkan dokumen tersebut, besaran insentif harian ditetapkan berbeda-beda sesuai dengan jumlah siswa penerima manfaat di masing-masing sekolah. Sekolah dengan jumlah siswa antara 100 hingga 750 orang mendapat insentif sebesar Rp50.000 per hari. Sekolah dengan 751 hingga 1.000 siswa memperoleh Rp60.000 per hari, sedangkan sekolah yang memiliki 1.001 hingga 2.000 siswa menerima Rp100.000 per hari. Adapun untuk sekolah dengan jumlah siswa 2.001 hingga 3.000 orang, insentif yang diberikan mencapai Rp200.000 per hari.
“Insentif ini diserahkan oleh Kepala Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG) kepada kepala sekolah sebanyak dua kali dalam sebulan,” tertulis dalam dokumen juknis tersebut pada Jumat, 31 Oktober 2025. Selanjutnya, kepala sekolah bertugas menyalurkan insentif tersebut kepada penanggung jawab satuan pendidikan atau PIC sekolah.
Dokumen yang sama juga mewajibkan setiap sekolah membuat tanda terima yang ditandatangani oleh PIC sekolah sebagai bukti penerimaan dana insentif.
Proyek Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan salah satu program unggulan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Revisi petunjuk teknis yang memuat skema insentif ini menandai adanya penyesuaian terhadap mekanisme pelaksanaan di lapangan, termasuk pengaturan administrasi serta pembagian tanggung jawab di tingkat sekolah.
Tempo telah menghubungi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti untuk menanyakan perihal tugas kementerian tersebut dalam program MBG. Namun, hingga berita ini ditulis, Abdul Mu’ti belum memberikan tanggapan.
Tempo juga telah menghubungi Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Atip Latipulhayat dengan pertanyaan serupa. Pesan yang dikirim Tempo telah dibaca oleh Atip, tetapi hingga saat ini ia belum memberikan respons.





