Prabowo Instruksikan Percepatan Penanganan Korban Longsor di Cilacap untuk Respons Bencana Lebih Cepat

foto/Antara/Idhad Zakaria

Sekilas.co – PRESIDEN Prabowo Subianto memerintahkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk mempercepat seluruh proses penanganan tanggap darurat atas bencana tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Instruksi tersebut disampaikan setelah muncul laporan bahwa masih terdapat belasan warga yang hilang dan belum ditemukan pascalongsor besar yang melanda kawasan Majenang.

Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Budi Irawan, menyampaikan bahwa Presiden Prabowo turut menyampaikan rasa duka cita mendalam atas jatuhnya korban jiwa. Presiden juga meminta BNPB untuk segera turun langsung ke lapangan, memastikan seluruh proses pencarian, evakuasi, dan penanganan warga terdampak berlangsung cepat, terkoordinasi, dan aman.

Baca juga:

“Presiden menyampaikan turut berduka. Beliau memerintahkan BNPB untuk bergerak ke lapangan dan membantu menyelesaikan penanganan longsor di Majenang hingga masa tanggap darurat selesai,” ujar Budi Irawan dalam keterangannya, Sabtu, 15 November 2025.

Menurut Budi, hingga saat ini sudah 512 personel gabungan dikerahkan untuk mempercepat proses penanganan. Petugas berasal dari berbagai unsur, mulai dari Basarnas, BPBD, TNI, Polri, Tagana, hingga berbagai organisasi relawan yang ikut terlibat secara sukarela. Seluruh personel disebar pada berbagai titik kritis yang dianggap rawan serta menjadi lokasi prioritas pencarian.

Untuk mempercepat proses pencarian korban, BNPB juga telah menambah jumlah alat berat menjadi delapan unit. Selain itu, anjing pelacak (K9) dikerahkan untuk melacak kemungkinan keberadaan korban di bawah timbunan material longsor. Meskipun demikian, proses pencarian dilakukan dengan sangat hati-hati mengingat medan yang terjal, licin, serta masih adanya potensi longsor susulan akibat hujan yang terus turun dengan intensitas sedang hingga ringan.


Kronologi Kejadian

Peristiwa longsor dahsyat tersebut terjadi pada Kamis, 13 November 2025, sekitar pukul 19.30 WIB, tepat setelah hujan deras mengguyur wilayah Cilacap dan sekitarnya. Tanah di lereng perbukitan yang jenuh air tidak mampu lagi menahan beban, sehingga terjadi longsoran besar yang langsung menerjang dua dusun di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang.

Sedikitnya 16 rumah warga tertimbun material tanah, lumpur, dan pepohonan. Hingga hari ketiga operasi pencarian, petugas menemukan 9 korban meninggal dunia, sementara 14 orang lainnya masih dalam pencarian. Proses evakuasi berjalan lambat karena tebalnya material longsoran serta kondisi cuaca yang belum membaik.

Sementara itu, keluarga korban dan warga yang tinggal di sekitar zona merah longsor telah diungsikan ke lokasi yang lebih aman. Mereka kini berada dalam pendampingan tim gabungan untuk memastikan kebutuhan dasar seperti makanan, tempat tidur, layanan kesehatan, serta dukungan psikososial terpenuhi.


Imbauan Kewaspadaan dari BNPB

BNPB mengimbau seluruh warga Cilacap, khususnya yang tinggal di kawasan lereng atau cekungan Majenang, untuk tetap meningkatkan kewaspadaan. Berdasarkan data prakiraan cuaca, hujan dengan intensitas ringan hingga sedang masih berpotensi turun hingga Ahad, 16 November 2025. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko terjadinya pergerakan tanah atau longsor susulan, sehingga masyarakat diminta menghindari wilayah yang rawan dan tetap mengikuti arahan petugas di lapangan.

Artikel Terkait