Kisah Pilu Siswi SMP di Bandar Lampung Dibully Karena Ibunya Pemulung, Kini Terpaksa Putus Sekolah

foto/istimewa

Sekilas.co – Seorang ibu di Bandar Lampung menceritakan kisah memilukan tentang anaknya, Gina Dwiartika (16), seorang siswi SMP yang terpaksa berhenti sekolah karena mengalami perundungan dari teman-temannya. Kisah ini menyebar luas di media sosial dan memantik simpati banyak orang.

Gina menjadi korban bullying karena latar belakang keluarganya. Ibunya, Misna, bekerja sebagai pemulung untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Profesi sang ibu membuat Gina kerap diejek oleh teman-teman sekolahnya. Ia sering dipanggil “anak pemulung” dan direndahkan hanya karena kondisi ekonomi keluarganya.

Baca juga:

Tekanan dan hinaan yang diterima setiap hari membuat Gina kehilangan semangat belajar. Ia mengaku sudah berhenti sekolah sejak duduk di kelas 8 pada tahun 2024 karena tidak sanggup lagi menahan ejekan yang menyakitkan. Rasa malu dan tertekan membuatnya lebih memilih tinggal di rumah membantu ibunya daripada kembali ke sekolah.

Lebih menyayat hati, sang ibu mengungkapkan bahwa pihak sekolah sempat memberi isyarat agar Gina tidak lagi bersekolah. Pihak sekolah disebut khawatir akan muncul protes dari orang tua murid lain jika Gina tetap melanjutkan pendidikan di sana. Dengan alasan menjaga ketertiban, Gina pun disebut dikeluarkan secara halus.

“Daripada nanti yang keluarnya banyak, jadi Gina dikeluarin. Katanya gitu. Daripada nanti ibu-ibu yang lainnya protes, pada keluarin anak sekolah semua,” ujar Misna dengan suara bergetar menahan tangis.

Kisah ini menuai keprihatinan luas dari masyarakat. Banyak pihak menilai tindakan tersebut tidak adil dan mencerminkan lemahnya perlindungan terhadap anak dari kekerasan psikologis di lingkungan pendidikan.

Berbagai komentar dukungan pun berdatangan.

“Apa iya solusinya mengeluarkan anak? Harusnya sekolah bekerja sama dengan pemerintah daerah agar anak ini bisa tetap bersekolah.”

“Usut sekolahnya! Cari siapa yang ngebully dia selama ini, kasih sanksi tegas. Kepala sekolahnya juga harus diperiksa, kenapa bisa ada kasus seperti ini dibiarkan,” tulis warganet lainnya.

Kisah Gina Dwiartika menjadi pengingat bagi masyarakat bahwa tidak ada anak yang pantas dihina karena latar belakang keluarganya. Dunia pendidikan seharusnya menjadi tempat tumbuh dan belajar tanpa diskriminasi, bukan sebaliknya. Banyak pihak kini berharap Gina bisa kembali mendapatkan haknya untuk bersekolah dan menggapai masa depan yang lebih baik.

Artikel Terkait