sekilas.co – ANGGOTA Komisi X DPR Abdul Fikri Faqih mendesak Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah untuk menyediakan fasilitas sekolah darurat bagi siswa yang terdampak bencana ekologis di Pulau Sumatera. Bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh telah merusak lebih dari seribu infrastruktur pendidikan.
Hingga Ahad, 30 November 2025, Kemendikdasmen mencatat total 1.009 sekolah rusak akibat banjir tersebut. Secara rinci, terdapat 310 satuan pendidikan yang rusak di Aceh, 385 di Sumatera Utara, dan 314 di Sumatera Barat. Abdul Fikri menekankan bahwa pendirian sekolah darurat harus memperhatikan kondisi psikologis para siswa. “Kami mendorong Kemendikdasmen untuk menyiapkan fasilitas sekolah darurat bagi anak–anak terdampak bencana dengan catatan mereka sudah dipastikan tidak mengalami trauma. Jika masih mengalami trauma, maka diperlukan upaya trauma healing,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang dikutip Kamis, 4 Desember 2025, dari laman resmi DPR.
Untuk memaksimalkan pemulihan psikologis siswa, Fikri menegaskan perlunya pendekatan lintas sektor yang terintegrasi. Ia meminta Kemendikdasmen menggandeng Kementerian Sosial serta Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) guna menerapkan metode trauma healing yang lebih efektif. Salah satunya, sebut politikus PKS itu, melalui metode pembelajaran yang menyenangkan di sekolah darurat. Sebagai alternatif, ia menyarankan penggunaan pembelajaran jarak jauh di tengah keterbatasan infrastruktur.
Namun, mengingat jaringan internet dan fasilitas telekomunikasi di lokasi bencana kemungkinan besar tidak berfungsi, Fikri menilai pemerintah perlu lebih proaktif menyediakan modul fisik yang relevan bagi siswa.
“PJJ bisa menjadi solusi sementara. Namun karena fasilitas internet belum memadai, pemerintah perlu menyiapkan modul-modul belajar yang relevan,” tutur Fikri.
Sementara itu, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti menyampaikan bahwa Kementerian saat ini masih melakukan pendampingan psikososial kepada para murid terdampak. Ia juga menjelaskan bahwa pihaknya tengah mengumpulkan data kerusakan fasilitas pendidikan di tiga daerah tersebut.
“Setelah data akurat terkumpul, kami akan menyusun langkah agar proses pembelajaran tetap berlangsung. Yang terpenting saat ini adalah memastikan para korban ditangani dengan baik,” kata Mu’ti dalam keterangannya pada Rabu, 3 Desember 2025.
Ia menambahkan bahwa Kementerian telah menyiapkan berbagai bantuan, termasuk perlengkapan sekolah dan bantuan lain bagi murid yang terdampak bencana.
DPR Desak Pemerintah Dirikan Sekolah Darurat di Wilayah Banjir Sumatera
sekilas.co – ANGGOTA Komisi X DPR Abdul Fikri Faqih mendesak Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah untuk menyediakan fasilitas sekolah darurat bagi siswa yang terdampak bencana ekologis di Pulau Sumatera. Bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh telah merusak lebih dari seribu infrastruktur pendidikan.





