Komisi VIII DPR Minta Pemerintah Tetapkan Bencana Nasional di Sumatera karena Korban Terus Bertambah

foto/antara/syifa yulinnas

Sekilas.co – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Abidin Fikri, mendesak pemerintah agar segera menetapkan status bencana nasional bagi wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Ia menekankan bahwa jumlah korban jiwa terus meningkat, sehingga penetapan status tersebut mendesak dilakukan.

“Kami berharap agar Presiden dan BNPB mengambil keputusan sesegera mungkin demi keselamatan masyarakat dan ketahanan daerah,” ujar Abidin Fikri kepada wartawan, Rabu (2/12/2025).

Baca juga:

Menurut Abidin, penetapan status bencana nasional sangat penting agar penanganan terhadap bencana bisa dilakukan lebih cepat, terpadu, dan dengan dukungan sumber daya yang memadai.

Politisi dari PDIP ini menyatakan bahwa status tersebut akan memastikan keterlibatan penuh pemerintah pusat dalam upaya pemulihan kondisi warga terdampak dan mempercepat langkah mitigasi ke depan.

“Kondisi banjir, longsor, dan dampak bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat sudah sangat memprihatinkan, dengan korban jiwa dan kerusakan yang meluas. Karena itu, kami mendesak agar wilayah-wilayah ini segera dinyatakan sebagai bencana nasional, sehingga penanganannya bisa lebih cepat, terkoordinasi, dan mendapatkan dukungan maksimal,” tambahnya.

Abidin menegaskan bahwa penetapan status bencana nasional merupakan langkah penting untuk menjamin keselamatan masyarakat terdampak dan mendukung proses pemulihan serta pencegahan bencana di masa mendatang.

Ia juga menyebut bahwa dengan status tersebut, peluang keterlibatan bantuan dari negara lain terbuka, sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana dan peraturan pemerintah terkait.

Meski demikian, Abidin menekankan bahwa pemberian izin terhadap bantuan asing tetap berada di bawah pengelolaan dan persetujuan penuh dari BNPB, yang juga akan memberikan perlindungan hukum selama bantuan dilaksanakan di Indonesia.

“Bantuan itu bisa berupa barang, tenaga, alat, maupun keahlian khusus yang dibutuhkan dalam penanggulangan bencana,” tuturnya.

Menurut data terbaru dari situs Pusdatin BNPB pada Selasa (2/12/2025) malam, per pukul 23.28 WIB, total korban akibat banjir bandang dan longsor di ketiga provinsi tersebut telah mencapai:

  • 744 orang meninggal dunia

  • 551 orang dilaporkan hilang

  • 2.600 orang luka-luka

  • Sekitar 3,3 juta orang terdampak

  • 1,1 juta orang mengungsi

Artikel Terkait