sekilas.co – Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar menyampaikan bahwa dirinya telah mengirim surat kepada Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia, serta Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurrofiq setelah terjadinya bencana banjir di Sumatera.
Cak Imin, sapaan Muhaimin, menjelaskan bahwa surat tersebut berisi ajakan untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap seluruh kebijakan dan langkah pemerintah pasca banjir yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Ia membuka pernyataannya dengan menyampaikan doa bagi para korban bencana di berbagai wilayah Indonesia, terutama di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Menurutnya, bencana di Sumatera dipicu oleh dua faktor utama: kerusakan lingkungan akibat ulah manusia dan minimnya perencanaan atau antisipasi.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa itu juga bercerita bahwa beberapa hari sebelumnya ia melakukan kunjungan ke Sukabumi, Jawa Barat, untuk meletakkan batu pertama pembangunan rumah relokasi korban bencana. Dalam kunjungan tersebut, ia melihat langsung potensi kerawanan longsor dan mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama memperbaiki lingkungan.
“Hari ini saya mengirim surat kepada Menteri Kehutanan, Menteri ESDM, dan Menteri Lingkungan Hidup untuk bersama melakukan evaluasi total terhadap seluruh kebijakan dan langkah kita sebagai bentuk kesungguhan pemerintah,” ujar Cak Imin saat memberikan sambutan dalam workshop program SMK Go Global di Bandung, Jawa Barat, 1 Desember 2025, seperti dikutip dari YouTube Kemenko Pemberdayaan Masyarakat.
Cak Imin menambahkan bahwa evaluasi menyeluruh ini, dalam istilah Nahdlatul Ulama, disebut sebagai taubat nasuha. Ia menjelaskan bahwa taubat nasuha berarti mengoreksi secara total cara berpikir, bersikap, dan bertindak.
“Kiamat bukan sedang mendekat, kiamat sudah terjadi akibat kelalaian kita sendiri. Semoga para korban mendapatkan bantuan segera, dan semoga keluarga mereka diberi ketabahan. Amin,” ujar Cak Imin.
Banjir dan longsor yang menghantam Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara sejak 24 November telah menewaskan lebih dari 600 orang hingga 1 Desember 2024.
Menurut data dari situs gis.bnpb.go.id, BNPB mencatat total 604 korban meninggal. Rinciannya: 151 korban di Aceh, 165 di Sumatera Barat, dan 283 di Sumatera Utara.
Selain itu, terdapat 464 orang masih hilang, 2.600 warga mengalami luka-luka, dan 1,5 juta orang terdampak. Sebanyak 570.700 warga juga terpaksa mengungsi.
BNPB melaporkan 50 kabupaten terdampak, dengan 3.500 rumah rusak berat, 4.100 rusak sedang, dan 20.500 rusak ringan. Selain itu, 282 fasilitas pendidikan serta 271 jembatan mengalami kerusakan.





