TPNPB-OPM Serang Pekerja Jalan Trans Papua di Intan Jaya

foto/istimewa

sekilas.co – Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengaku bertanggung jawab atas tewasnya seorang pekerja PT TJP di Kampung Ndugusiga, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, pada Rabu, 8 Oktober.

Juru Bicara Markas Pusat TPNPB, Sebby Sambom, mengatakan bahwa pekerja PT TJP yang mengerjakan proyek Jalan Trans Papua itu ditembak karena dianggap melanggar ketentuan zona perang serta aturan hukum pembangunan di Papua.

Baca juga:

“Pembukaan jalan itu semata-mata untuk kepentingan eksploitasi emas di Blok Wabu oleh Indonesia. Karena itu, kami menembak,” ujar Sebby melalui pesan WhatsApp, Kamis, 9 Oktober 2025.

Sebby melanjutkan, TPNPB tidak akan ragu mengeksekusi siapa pun, termasuk orang asli Papua, apabila melanggar ketentuan zona perang dan hukum pembangunan yang telah mereka tetapkan sebelumnya.

Karenanya, Sebby mengatakan, para pekerja — baik orang asli Papua maupun pekerja dari luar Papua — diminta segera keluar dari wilayah Intan Jaya. Ia menegaskan, TPNPB tidak akan melakukan kekerasan apabila seluruh kegiatan proyek dihentikan, terhitung mulai hari ini.

“Segera hentikan perusakan alam di Tanah Papua, dan silakan keluar dari wilayah perang,” ujar Sebby.

Sejak Juli lalu, TPNPB telah menetapkan sembilan wilayah di Papua sebagai zona perang. Wilayah tersebut meliputi Kabupaten Yahukimo, Pegunungan Bintang, Nduga, Puncak Jaya, Intan Jaya, Maybrat, Dogiyai, Paniai, dan Deiyai.

Dihubungi terpisah, Kepala Satuan Tugas Operasi Damai Cartenz, Brigadir Jenderal Faizal Ramadhani, membenarkan adanya penembakan terhadap seorang pekerja proyek Jalan Trans Papua di Intan Jaya.

Menurut Faizal, korban bernama Anselmus Arfin ditembak oleh milisi TPNPB saat melakukan pengukuran proyek pembangunan jalan di Kampung Ndugusiga. Saat itu, korban bersama empat rekannya tengah melakukan pengukuran jalan menggunakan traktor.

“Luka tembak mengenai dada kiri korban dan menembus hingga ke punggung,” kata Faizal.

Korban sempat dievakuasi oleh rekan-rekannya ke RSUD Sugapa, namun tim dokter menyatakan Anselmus telah meninggal dunia akibat luka tembak yang cukup parah.

Faizal menambahkan, setelah kejadian tersebut, Satgas Operasi Damai Cartenz masih memburu para pelaku dan menempatkan sejumlah personel di titik-titik rawan untuk menjaga keamanan.

“Kami tidak akan mundur dalam memastikan keamanan masyarakat serta kelanjutan pembangunan di Papua,” ujar Faizal.

Artikel Terkait